Bantuan dua unit Powered Air Purifying Respitaror (PAPR) secara resmi diserahkan oleh Dekan Fakultas Sains dan Teknologi, Ir. Hidayat Yorianta Sasaerila, M.Sc., Ph.D kepada dr. Daeng M. Faqih, SH, MH selaku Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia pada Sabtu, 26 Desember 2020 di Kantor Pusat Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Menteng, Jakarta Pusat. Alat PAPR ini merupakan karya inovasi Ahmad Juang Pratama, ST., M.Sc., dosen Fakultas Sains & Teknologi Universitas Al Azhar indonesia beserta timnya.

Sebelumnya Powered Air Purifying Respitaror (PAPR) telah diresmikan oleh Menteri Riset dan Teknologi / Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional, Prof. Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro, S.E., M.U.P., Ph.D  pada Selasa, 27 Oktober 2020 lalu. PAPR adalah alat bantu pernapasan portable yang nyaman dan dapat digunakan khususnya oleh tim medis sebagai garda terdepan dalam menghadapi penyebaran Covid-19 yang  kemudian diberi nama LCC-Respira V.01. Sebagaimana disebutkan di atas, alat bantu kesehatan ini dikembangkan oleh Ahmad Juang Pratama dosen Fakultas Sains & Teknologi UAI beserta timnya.

Alat ini dikembangkan sejalan dengan pesatnya pertumbuhan penyebaran Covid-19 di seluruh pelosok Indonesia. LCC-Respira V.01 merupakan hasil reverse engineering dari alat yang sudah ada saat ini. Alat ini dilengkapi dengan filter HEPA (atau filter lainnya sesuai dengan kebutuhan) sehingga dapat menyaring partikel mikro termasuk virus (anti virus). Motor listrik sederhana yang memungkinkan udara dari luar akan dipompa dan difilter. Motor ini digerakan oleh Baterai lithium 4500mAH yang dapat di recharge. Baterai ini diprediksi mampu bertahan antara 4-8 jam. Dengan kehadiran alat Powered Air Purifying Respirator (PAPR) ini tentu sangat membantu tenaga kesehatan dalam bekerja melawan virus ini.

Semoga kedepannya alat PAPR ini akan bermanfaat tidak hanya bagi tenaga medis saja akan tetapi masyarakat lainnya juga, terutama bagi masyarakat yang membutuhkannya. Dan semoga pandemi COVID-19 ini segera usai dan kondisi menjadi membaik seperti sebelum pandemi ini merebak di Indonesia.