Jakarta (17/12) – Pada Selasa, 17 Desember 2019, Universitas Al Azhar Indonesia (UAI) menggelar Seminar Internasional yang bertemakan “Perguruan Tinggi Dalam Pemberdayaan Masjid” di Auditorium Arifin Panigoro Lt.3 UAI. Dengan adanya acara itu, UAI sekaligus mendapat kehormatan dengan hadirnya tokoh-tokoh penting yang menjadi narasumber dalam diskusi panel acara tersebut, antara lain Drs. H. Zainut Tauhid Sa’adi, M.Si. (Wakil Menteri Agama RI), Prof. Dr. Phil H. Kamaruddin, M.A (Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kemenag RI), H. Helmi Hasan, S.E (Walikota Bengkulu), M. Nasrul A.B.M. Nazarudin (Duta Besar Malaysia), dan Dr. H. Supriyadi Ahmad, M.A (Kopertais I DKI Jakarta). Tak ketinggalan, Ketua Umum Yayasan Pendidikan Islam Al Azhar (YPIA), H. Sobirin Haji Solikhudin dan Rektor UAI, Prof. Dr. Ir. Asep Saefuddin, M.Sc., juga turut menghadiri acara yang berlangsung dari pukul 09.00 – 12.00 ini.
Rektor UAI, Prof. Dr. Ir. Asep Saefuddin, M.Sc., memberikan opening speech untuk mengawali pembukaan rangkaian acara seminar. Setelahnya, dilanjutkan dengan diskusi dari Drs. H. Zainut Tauhid Sa’adi, M.Si. (Wakil Menteri Agama RI) yang merupakan keynote speech dari seminar ini. Sementara itu, Walikota Helmi memaparkan program buka masjid 24 jam yang sebagaimana telah dicanangkan di Kota Bengkulu belakangan ini.
Lebih lanjut, Walikota Helmi turut menyampaikan gagasannya mengenai pengelolaan masjid agar tidak menadi markas berkembangnya radikalisme. Seperti yang telah diketahui, penyebaran paham radikalisme oleh oknum yang memiliki kepentingan tersendiri ini menyerang masjid dan menjadikannya sebagai markas. Tentunya ini berdampak buruk bagi bangsa sekaligus mencoreng kesucian makna agama Islam itu sendiri. Oleh karenanya, keberadaan perguruan tinggi sebagai institusi pendidikan akan membantu memerangi hal tersebut.
Rangkaian acara ini juga merupakan bagian dari kerjasama dalam MoU antara Yayasan Al Azhar dengan Walikota Bengkulu pada Oktober 2019 silam. Dalam penandatanganan kerjasama tersebut, Pemerintah Kota Bengkulu menggandeng Yayasan Al Azhar dalam rencana pendirian Sekolah Tinggi Manajemen Rumah Ibadah. Dalam hal ini, Al Azhar turut terlibat dalam pembimbingan serta kajian perencanaan pembangunan hingga sekolah tersebut berjalan.