Jakarta (04/11) – Pada 31 Oktober 2019, di Ruang Serbaguna Lt. 2 Universitas Al Azhar Indonesia (UAI) menggelar kuliah umum bersama Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) dengan mengusung tema “Muslim Community Relations of Cambodia and Indonesia: Between Hopes and Realities.” Acara ini diisi oleh H.E. Oknha Datuk Dr. Otshman Hassan, Senior Minister in Charge of Special Mission Islamic Affairs Cambodia untuk mengetahui sejarah sekilas mengenai kedekatan Indonesia dan Kamboja serta perkembangan Islam di Kamboja. Melalui kuliah umum ini, ke depannya diharapkan Indonesia dan Kamboja dapat mempererat hubungan kerjasama khususnya masyarakat muslim di kedua negara.
Dalam sambutannya, Rektor UAI, Prof. Dr. Ir. Asep Saefuddin M.Sc., mengaku akan menyambungkan kembali sejarah antara Indonesia dan Kamboja, “Kita akan menyambungkan kembali sejarah panjang antara dua negara dekat Indonesia dan Kamboja. Beberapa hal yang ada di Indonesia berasal dari Kamboja, dan beberapa hal yang ada di Kamboja juga berasal dari Indonesia,” ujarnya. Tak hanya beliau, kuliah umum ini turut dihadiri pula oleh Duta Besar Kamboja untuk Indonesia, Ketua Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI), Sekretaris Jenderal ICMI, Kepala YPI Al Azhar, dosen-dosen dari berbagai universitas di Jakarta, dan para mahasiswa/i Universitas Al Azhar Indonesia.
Dibuka dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Nokor Reach (Kamboja), kuliah umum ini membahas tentang sejarah perkembangan Islam di Kamboja. Othsman menceritakan bagaimana Raja Kamboja dahulu melarang penggunaan memakai hijab di sekolah dan lingkungan hingga pada 1970an, Raja Kamboja memperbolehkan wanita berpakaian Islam lengkap. Sejak saat itu, Raja Kamboja mulai memberi ruang kepada umat muslim di Kamboja walaupun jumlahnya hanya lima persen. Lambat laun, umat muslim pun mendapat kebebasan, salah satunya, dengan diizinkannya memakan nama Islam serta Perdana Menteri Kamboja Samdech Akka Moha Sena Padei Techo Hun Sen mengharuskan semua rumah sakit memiliki ruang untuk umat muslim salat.
Untuk itu, sebagai negara memiliki jumlah penduduk muslim terbesar di dunia, Kamboja berharap dan menginginkan diplomasi lebih dalam dan lebih jauh lagi terhadap Indonesia mengingat keduanya masih berada dalam kawasan yang sama yaitu Asia Tenggara. Sehingga Kamboja percaya bahwa Indonesia dapat memberikan kontribusi besar terhadap perkembangan Islam di Kamboja.
Agenda kuliah umum ini dilanjutkan dengan pidato penutup dari Sekretaris Jenderal ICMI, Dr. Ir. Mohamad Jafar Hafsah, yang kemudian disusul dengan pemberian cendramata dan sesi foto bersama antara UAI, ICMI, dan para petinggi perwakilan Kamboja.