Jakarta: Rektor Universitas Al Azhar Indonesia, Asep Saefuddin menilai, diperlukan kajian mendalam terhadap Program Organisasi Penggerak (POP) yang digagas Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Meskipun secara ide dengan konsep gotong royong mungkin saja menjadi salah satu solusi, namun cara mengeksekusi program ini tak kalah penting untuk diperhatikan.
Menurut Asep, POP Kemendikbud itu harus jelas terlebih dahulu secara holistik, terutama unsur 2W1Hnya, yakniWhy, What,danHow. Di tataranwhy, Kemendikbud harus mampu mengkaji sampai ke akar-akarnya. Boleh saja PISA dijadikan sebagai indikator tetapi jangan terlalu parsial dan terpotong-potong (fragmented).
“Dengan kedalaman, ketajaman, dan keluasan analisis tentunya berdampak pada W (what) dan H (how),” jelas Asep dalam keterangannya, Minggu, 26 Juli 2020.
Sumber: Medcom