Jakarta (13/11/2019) – Dewasa ini, Artificial Intelligence (AI) telah menjadi salah satu bahan dikusi terhangat bagi kalangan teknologi dan bisnis. Walaupun bagi sebagian orang AI adalah masa depan, namun sebenarnya perkembangan AI sudah semakin nyata dan ada pada masa kini. Menanggapi hal tersebut, Himpunan Mahasiswa Informatika Universitas Al Azhar Indonesia (HIMF UAI) menggelar acara Fortex 2.0 pada 12 – 13 November 2019.
Fortex dibagi ke dalam dua rangkaian acara, yaitu workshop yang diadakan di Ruang Aphiteather R317C UAI dan seminar yang diadakan di Auditorium Arifin Panigoro Lt.3 UAI. Pada workshop yang dilangsungkan pada hari pertama, Fortex mengusung tema “Image Recognition” dengan mengundang para mentor dari nodeflux. Sebagai start up AI di Indonesia yang menggunakan teknologi machine learning dan deep learning, nodeflux menanamkan pada para peserta workshop mengenai pentingnya penggunaan kedua teknologi tersebut pada AI. Selain itu, para peserta juga dikenalkan dengan Convolutional Neural Network beserta kelebihannya. Tak hanya CNN, peserta juga dibekali dengan informasi convolutional layer, dimension of filters, padding, dan juga pooling.
Pada hari kedua, Fortex mengadakan rangkaian kegiatan seminar dengan tema “Artificial Intelligence Roles in Data Governance” yang diisi oleh Oskar Riandi selaku CEO PT Bahasa Kita, Teddy Mantoro selaku Professor FST Universitas Sampoerna, Onno W Prubo selaku Pakar IT Nasional, dan Meidy Fitranto selaku Co-Founder & CEO at Nodeflux. Dalam seminar tersebut juga diadakan simulasi computational thinking dengan Hour of Code dalam bentuk games bersama para peserta seminar.
Sebelum acara terselenggara, Fortex 2.0 juga mengadakan berbagai kompetisi, yaitu Bebras Challenge, Vlog Competition, Desain Poster, dan Video Creator. Pada setiap cabang perlombannya, para peserta dituntut untuk berpikir tentang informasi, struktur diskrit, komputasi, pengolahan data, serta harus menggunakan konsep algoritmik.