Jakarta(27/02) – Universitas Al Azhar Indonesia kali ini mendapati kunjungan oleh Universitas Darussalam Gontor yang berada di jawa Timur. Kunjungan ini merupakan salah satu agenda dalam rangka Studi Praktek Lapangan yang dilakukan oleh mahasiswa Pendidikan Bahasa Arab (PBA) semester 2 dan 4 Universitas Darussalam Gontor. Acara ini dihadiri oleh Bapak Nurhizbullah S.Ag, M.Hum, Ibu Dr. Iin Suryaningsih SS., MA dan Ibu Zaqiatul Mardiyah SS., M.Hum Selaku dosen sastra arab Serta anggota mahasiswa HIMASASI (Himpunan Mahasiswa Sastra Arab) sebagai UKM yang mewakili Program Studi Sastra Arab.
Bapak Nurhizbullah dalam sambutanya menjelaskan bagaimana Program Studi Sastra Arab berproses. Di bawah naungan Fakultas yang telah secara resmi berganti nama dari FS (Fakultas Sastra) menjadi FIPB (Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya), Program Studi Sastra Arab berawal dari lingkup yang kecil. Dan terus berkembang hingga kini mampu bekerjasama dan mengikuti lomba di universitas antar kota maupun mancanegara. Selama ini UAI selalu berusaha menerima sharing yang baik, namun tidak melepaskan yang baik. Setiap dosen, sivitas akademika dan mahasiswanya bekerjasama dalam membentuk sebuah profil yang idealis bagi program studi Sastra Arab, yang akan menjadi ciri khas dan program unggulan yang disediakan oleh masing masing Universitas. Beliau juga menjelaskan prospek kerja yang bisa diambil oleh masing masing lulusan program studi Sastra Arab. Mengambil contoh dari para alumni UAI ditahun tahun sebelumnya, beberapa diantaranya pernah bekerja di LIPI untuk bidang analisis jurnal kebudayaan, RRI (Radio Republik Indonesia) untuk konten siaran berbahasa Arab, Kementrian Luar Negeri maupun perusahaan besar dalam memahami budaya Arab untuk kepentingan kerjasama bekerja dan di lembaga pendidikan sebagai tenaga pengajar.
Uniknya Prodi Sastra Arab ini berdiri ditengah mahasiswa yang tidak sepenuhnya menguasai basic bahasa Arab. Berbeda dengan UNIDA yang hampir keseluruhannya telah menguasai bahasa Arab, struktur mahasiswa Sastra Arab UAI sangat bermacam macam, Dari yang sudah sangat mampu, sampai yang hanya bermodalkan kegigihan dan kemauan yang kuat. “Ini adalah tantangan sendiri bagi kami, bagaimana kami bisa menyesuaikan materi yang diberikan sehingga dapat dikonsumsi oleh mahasiswa.” Ujar Ibu Zaqiatul Mardiyah untuk menjawab pertanyaan yang diajukan oleh mahasiswa. Namun, tantangan itulah yang terus memicu Universitas untuk terus mengembangkan kualitas dan menunjang fasilitas yang ada. Menelaah minimnya mahaaratul lughoh yang dimiliki oleh mahasiswa Universitas menyediakan tenaga pengajar yang langsung berbahasa Arab dan nantinya akan mengajar di beberapa mata kuliah umum. Seperti mata kuliah Istima’ , muhadatsah dan muroja’ah yang dibantu oleh dosen native speaker dari Sudan.
Dilanjutkan dengan presentasi singkat yang dibawakan oleh perwakilan anggota himasa dalam menjelaskan program kerja yang ada. Acara ini ditutup dengan pemberian cindera mata oleh Dr. Iin Suryaningsih SS.,MA selaku dekan Program Studi Sastra Arab. Semoga dengan adanya kunjungan ini dapat terus mempererat tali silaturrahim antara keduanya, dan dapat menjadikan motivasi untuk terus mengembangkan pendidikan sastra arab di seluruh perguruan tinggi.