Dalam rangka penanggulangan COVID-19, Kemenristek/BRlN bersinergi dengan LPNK, Lembaga Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Kementerian/Lembaga, Perguruan Tinggi dan Industri dengan membentuk Konsorsium Riset dan Inovasi yang terdiri dari Kemenristek/BRIN, Balitbang Kesehatan Kemenkes RI, BPPT, LIPI, Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijikman, ITB, Unpad, UI, UGM, UNS, Unair, Universitas Brawijaya. Universitas Hasanuddin, Universittas Al Azhar Indonesia, PT Bio Farma (Persero) dan Indofarma (Persero) Tbk.

Saat ini tim Universitas Al Azhar Indonesia sedang melakukan pengembangan Powered Air Purifying Respirator (PAPR) dengan membuat Low Cost & Comfortable Powered Air Purifying Respirator yang kemudian diberi nama LCC-Respira V.01 yang merupakan alat bantu pernapasan portable yang nyaman dan dapat digunakan khususnya oleh tim medis sebagai garda terdepan dalam menghadapi penyebaran COVID- 19.

LCC-Respira V.01 merupakan hasil reverse engineering dari alat yang sudah ada saat ini. Alat ini dibuat dengan “low budget” dengan tanpa mengurangi sisi fungsional dan safety alat tersebut. Selain itu, alat ini juga di desain untuk mempermudah serta membuat pernafasan penggunanya lebih aman dan nyaman bila digunakan dalam waktu yang lama. Alat ini dilengkapi dengan filter HEPA (atau filter lainnya sesuai dengan kebutuhan) sehingga dapat menyaring partikel mikro termasuk virus (anti virus). Motor listrik sederhana yang memungkinkan udara dari luar akan dipompa dan difilter. Motor ini digerakan oleh Baterai lithium 4500mAH yang dapat di recharge. Baterai ini diprediksi mampu bertahan antara 4-8 jam sebelum harus di-charge ulang. Kontrol elektrik ditanam pada alat ini agar perputaran blower dapat di-setting sesuai dengan kebutuhan, sehingga memungkinkan durasi pemakaian Baterai dapat lebih lama sebelum recharge. Serta portable dengan berat sekitar 0.5kg dengan sistem modular memudahkan untuk mengganti beberapa bagian alat tanpa perlu membeli unit baru secara keseluruhan. Berikut personil yang terlibat dalam pembuatan LCC-Respira V.01:

Uji prototype LCC-Respira V.01 secara internal dilakukan oleh Bapak Ahmad Juang Pratama, ST., M.Sc selaku Inovator LCC-Respira V.01 beserta tim, lalu prototype diserahkan ke dr.Adit, Lembaga Penelitian IDI untuk dilakukan uji klinis, kemudian pengujian oleh BPFK pada tanggal 14 April 2020 lalu.

Kami berharap LCC-Respira V.01 akan lolos uji BPFK sehingga dapat segera diproduksi untuk membantu tenaga medis sebagai garda terdepan dalam penanganan covid-19.