Dalam rangkaian ulang tahun Mizan ke-30 ini, Mizan kembali meluncurkan program Beasiswa Mizan. Program ini telah menjadi tradisi lama Mizan. Namun dalam beberapa tahun terakhir sempat vakum. Pada era 90-an, beasiswa Mizan menjadi daya tarik tersendiri para mahasiswa tingkat akhir. Mereka berlomba untuk mendapatkan beasiswa ini karena sedikitnya tiga alasan. Pertama, tugas akhir mereka berkesempatan dinilai oleh penerbit dan dewan juri. Kedua, mereka akan mendapat dana bantuan penelitian, dan yang terakhir, karya tulis mereka berkesempatan untuk diterbitkan. Ada kesan umum bahwa yang mendapat beasiswa mizan, pastilah skripsinya berbobot.
Seperti sejarah Mizan yang dilatarbelangi oleh semangat berpikir dan berkarya di kalangan mahasiwa, Mizan telah menaruh perhatian besar untuk mendorong gairah menghasilkan karya tulis berkualitas di kalangan kampus, salah satu caranya adalah dengan memberikan beasiswa.
Mizan percaya program beasiswa ini bisa menjadi pemantik munculnya, atau ditemukannya karya-karya genuine di kalangan mahasiswa. Mudah-mudahan dari beasiswa ini akan muncul Cak Nur, Amien Rais, Jalaludin Rakhmat, dan Amien Abdullah baru. Nama-nama yang saya sebutkan tadi sempat menjadi monumen kebangkitan intelektual islam indonesia yang dalam seri buku Mizan Khazanah Intelektual Muslim Indonesia pada tahun 80 dan 90-an.
Detail informasi dan Ketentuan:
– Beasiswa ini akan diberikan kepada tiga kategori: S1 sebesar 18 juta, S2 sebesar 24 juta, S3 sebesar 30 juta
– Beasiswa ini diberikan kepada mahasiswa yang tengah menyelesaikan tugas akhir, skripsi, tesis dan disertasi.
– Peserta akan diminta untuk mengirimkan proposal skripsi, tesis, dan disertasinya.
– Dewan redaksi Mizan akan melakukan seleksi awal, dari proposal terpilih kemudian akan dinilai oleh dewan juri yang terdiri dari para pakar dan tokoh.
– Para pemenang, memiliki kesempatan hasil karya tulisnya akan diterbitkan oleh Mizan.
– Batas waktu hingga 30 Juni 2013