Kampus Merdeka merupakan salah satu dari kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim. Kebijakan ini bertujuan untuk mendorong mahasiswa agar bisa menguasai berbagai keilmuan yang akan terpakai untuk memasuki dunia kerja di masa yang akan datang. Kampus Merdeka akan memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk memilih mata kuliah yang akan mereka ambil sesuai keinginan ataupun kompetensi yang mereka harapkan. Adanya konsep belajar merdeka ini nantinya bertujuan untuk memberikan sejumlah ruang kepada mahasiswa untuk belajar diluar kampus. Konsep tersebut akan terus dikaji dan dikembangkan oleh kemendikbud sebagai upaya untuk mendapatkan calon pemimpin masa depan yang berkualitas dan berpengalaman.
Pada workshop dan sosialisasi ini, kegiatan dibuka dengan keynote speech dari Prof. Dr. Ir. Asep Saefuddin, M.Sc selaku Rektor Universitas Al Azhar Indonesia (UAI). Dalam sambutannya, Beliau menyampaikan bahwa di saat pandemi seperti ini tidak menghalangi perguruan tinggi untuk berinovasi di bidang pendidikan. Pandemi Covid-19 menjadi sebuah masa yang sulit bagi masyarakat luas yang berdampak pada sektor kesehatan, ekonomi, serta pendidikan. Dari aspek inilah tentu harus kita perhatikan bahwa dukungan bagi mahasiswa dan siswa agar mereka senantiasa dapat menjalankan pembelajaran di masa yang sulit ini.
Materi pertama disampaikan oleh Prof. Dr. Uman Suherman, AS., M.Pd. selaku Ketua LLDIKTI IV dan Guru Besar Bimbingan dan Konseling Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). Dalam penyampaiannya, program Kampus Merdeka membutuhkan sebuah program re-akreditasi yang sifatnya otomatis untuk seluruh peringkat dan bersifat sukarela bagi perguruan tinggi dan prodi yang sudah siap naik peringkat. Jadi nantinya Akreditasi yang sudah ditetapkan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) ini akan berlaku sesuai dengan sistem yang ada. Guru Besar UPI ini juga menyampaikan bahwa Kampus Merdeka juga dapat memberikan hak kepada mahasiswa untuk mengambil mata kuliah di luar prodi dan melakukan perubahan definisi Satuan Kredit Semester (SKS) di sistem perkuliahan. Pemaparan materi di akhiri dengan statement dari Beliau yakni mengajak kepada seluruh elemen untuk selalu berpikir optimis karena saat ini kondisi Indonesia tengah membutuhkan kerja keras dari semua pihak. Diharapkan dari adanya semangat kampus merdeka ini dapat mendorong kebijakan dan perubahan bagi bangsa kedepan.
Materi kedua disampaikan oleh Prof. Dr. Agus Surono, S.H., M.H., selaku Wakil Rektor I Universitas Al Azhar Indonesia. Dalam penyampaian Beliau, dijelaskan sejumlah konsep pembelajaran persiapan kampus merdeka belajar, strategi pendidikan UAI yang mencakup berbagai sektor, dan juga sedikit pembekalan bagi para tenaga pendidik yang ada di lingkungan Universitas Al Azhar Indonesia. Terakhir, Guru Besar Ilmu Hukum di Universitas Al Azhar Indonesia ini juga menyampaikan bahwa sebuah bentuk nyata antara pendidikan dan dunia kerja merupakan kolaborasi konsep kampus merdeka tersebut. Acara sosialisasi pun berlanjut dengan sesi tanya jawab antara narasumber dengan audiens, antusias dari audiens juga cukup baik dalam diskusi di workshop dan sosialisasi kampus merdeka ini. Semoga kedepannya pendidikan di Indonesia semakin meningkat kualitasnya dan juga dapat dijadikan sebagai antisipasi dalam menghadapi Revolusi Industri 4.0 serta krisis akibat Covid-19 secara global.
The post Workshop dan Sosialisasi Kegiatan Pembelajaran Kampus Merdeka appeared first on Universitas Al Azhar Indonesia.